Sebanyak 838 Warga di Evakuasi, Gunung Ruang Sitaro Naik Level III Siaga

oleh -81 Dilihat
oleh

versisulut, SULUT – Dampak alam Ruang Gunung Api di Kabupaten Kepulauan Sitaro secara berulang dari mulut kawah gunung mengeluarkan api, awan panas, dan disertai adanya petir. Sebanyak 838 warga yakni dari Kampung Pumpente 506 orang dan Kampung Laingpatehi 332 orang yang bermukim di Pulau Ruang telah berhasil di evakuasi.

Julius Ramopolii selaku Pos Pengamatan Gunung Api Ruang mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Ruang Gunung Api Kabupaten Kepulauan Sitaro kini telah naik tingkat aktivitasnya dari Level II (Waspada) Ke Level III (Siaga).

Gunung Api Ruang menunjukkan peningkatan aktivitas berupa Gempa Vulkanik dalam yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024 yakni tercatat pada 10 April (sebanyak 4 kali), 11 April (5 kali), 12 April (6 kali), 13 April (17 kali), 14 April (23 kali), 15 April (146 kali), dan 16 April sampai pukul 12.00 WITA (198 kali) dan 2 kali Gempa Tektonik Jauh.

“Maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dituangkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WITA.” Tutur Ramopolii.

Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Api Ruang tetap waspada.

“Kami himbau untuk tetap waspada dan tidak mendekati kawah aktif pada radius 4 km untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.” himbaunya.

Pada 16 April 2024, pukul 23.30 WITA, sebagian masyarakat yang berada di 2 (dua) kampung (Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi) di Pulau Ruang perlahan mulai dievakuasi menggunakan Perahu Pamo serta sebagian masyarakat yang memiliki perahu pribadi bergerak menuju ke Pulau Tagulandang melalui Pantai Taman Mandolakang Tagulandang.

Camat Tagulandang Noubert Sakendatu tengah berkoordinasi dengan Kapitalau (Kepala Desa) Kampung Pumpente dan Kapitalau Kampung Laingpatehi dan memperoleh informasi bahwa sebagian masyarakat masih berada di dua kampung tersebut karena tidak memiliki perahu untuk mengungsi ke Pulau Tagulandang.

Selanjutnya pihak Camat Tagulandang dan Polsek Tagulandang melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar Tagulandang untuk melakukan upaya evakuasi terhadap masyarakat yang masih berada di Pulau Ruang.

Lanjut pada Pukul 01.25 WITA, Rabu (17/04/24), KMP bergerak dari Pelabuhan Tagulandang menuju Pulau Ruang. Selanjutnya, setelah tiba di Pulau Ruang langsung mengeluarkan evakuasi warga. Pukul 01.30 WITA terjadi letusan Gunung Api Ruang yang disertai dengan semburan api dan petir. Setelah selesai melakukan evakuasi, KMP Lohoraung langsung berangkat dari Pulau Ruang.

Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro Sonny Belseran mengatakan saat ini masyarakat dari Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi Ditempatkan di Aula Pendopo Kantor Camat Tagulandang sebagai tempat perlindungan sementara.

“Pemkab Sitaro telah menyiapkan berbagai lokasi penampungan warga, antara lain Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, dan Balai Pertemuan Umum Kecamatan Tagulandang. Selain itu, rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara akan difungsikan sebagai alternatif menampung warga jika diperlukan perluasan dampak erupsi.” Jelasnya.

Pemerintah terus berupaya melakukan koordinasi baik dari Korwil Sitaro Binda Sulut dengan Pemkab Kabupaten Kepulauan Sitaro dan BPBD Kepulauan Sitaro untuk terus melakukan pemantauan perkembangan aktivitas Gunung Api Ruang sebagai antisipasi terjadinya luasnya dampak erupsi.

Selain itu, koordinasi juga terus dilakukan dengan BMKG, BPBD, dan Basarnas Provinsi / Kabupaten / Kota guna mengoptimalkan mitigasi, evakuasi serta penanganan dampak bencana alam di wilayah Provinsi Sulut khususnya letusan Gunung Api Ruang.(*)